Pelajaran dan Tugas Sekolah

Karya Ilmiah Tentang Kabut Asap

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan anugerahNya, Penulis dapat menyelesaikan penyusunan Karya Ilmiah Sederhana yang berjudul “Polusi Udara Dari Asap Akibat Pembakaran Hutan” SMP/MTs 2015. Karya Ilmiah Sederhana ini merupakan solusi dan dampak-dampak asap yang menyebakan polusi di kehidupan.

Buku ini disusun berdarkan uji penelitian yang memuat tentang polusi. Dengan demikian, siswa akan terbiasa untuk memahami beraneka macam kandungan udara berpolusi dan cara mengatasinya.

Oleh karena itu, karya ilmiah ini merupakan salah satu pilihan yang tepat sebagai referensi para siswa SMP/MTs yang ingin membangun kehidupan sehat.

Tak ada gading yang tak retak. Dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pengguna buku ini.

Jakarta, September 2015
penulis


PENGESAHAN

Dengan rahmat Allah SWT, karya tulis ini telah diizinkan dan di setujui pada :

Hari : Senin

Tanggal, Bulan, Tahun : 7 September 2015

Di : SMPN 22 Padang

Mengetahui,Guru Mapel Bahasa In donesia

Suhardjono, S.pd.




DAFTAR ISI

Kata Pengantar…...i

Pengesehan……....ii

Daftar Isi…………iii



BAB 1 Pendahuluan

1.1 Latar belakang……………………………………………………………………………………………….. 1

1.2 Identifikasi masalah……………………………………………………………………………………….. 1

1.3 Rumusan masalah………………………………………………………………………………………….. 1

1.4 Tujuan…………………………………………………………………………………………………………. 1

BAB 2 Pembahasan………………………………………………………………………………………………………. 2

BAB 3 Penutup……………………………………………………………………………………………………………. 5

3.1 Simpulan……………………………………………………………………………………………………… 5

3.2 Saran…………………………………………………………………………………………………………… 5

Daftar Pustaka……………………………………………………………………………………………………………… 6



BAB 1 “ PENDAHULUAN”

1.1 Latar Belakang
Pembakaran Lahan kini merupakan hal yang sangat lazim kita saksikan berkeliaran di sepanjang hutan di Indonesia. Mulai dari sumatera kalimantan dan daerah lainnya, mulai dari lahan kecil hingga hutan rimba.Hal ini dilakukan semata-mata untuk keuntungan segelintir orang tidak bertanggung jawab guna memangkas pengeluaran. Tentunya dapat mengganggu proses pernapasan bagi manusia. Di samping itu, dampak asap juga dapat menyebabkan polusi udara yang sangat mencemari dan merusak lingkungan.
Banyaknya pembakaran hutan dengan mengesampingkan perhatian terhadap dampaknya bagi lingkungan secara perlahan namun pasti pada akhirnya akan merugikan lingkungan tempat tinggal manusia dan kehidupannya.” Para ahli lingkungan telah menemukan indikasi adanya dampak yang terbesar bagi lingkungan dan dunia secara global akibat polusi dari asap akibat pembakaran hutan yang telah berkembang pesat ini.” (Bapedal, 1998)

1.2 Identifikasi masalah

1. Apa yang menjadi penyebab terjadinya polusi udara di lingkungan?
2. Mengapa asap akibat pembakaran hutan dapat menyebabkan terjadinya polusi udara di lingkungan?
3. Seberapa besar alih asap pembakaran hutan dalam menyebabkan polusi udara?

1.3 Perumusan Masalah

1. Bagaimana upaya manusia untuk mengurangi dampak asap terhadap lingkungan?
Dalam masalah asap akibat pembakaran hutan, Pemerintah seharusnya menanggulangi dengan cara menetapkan hukuman khusus kepada pelaku pembakaran hutan.

1.4 Tujuan
Tujuan dibuatnya karya ilmiah ini yaitu:
1. Menjelaskan seberapa besar dampak asap bagi kesehatan
2. Memberi pengetahuan kepada masyarakat mengenai dampak asap akibat pembakaran hutan
3. Menghimbau masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan dengan tidak melakukan pembakaran hutan

BAB 2 “PEMBAHASAN”

2.1 Apa yang menjadi penyebab terjadinya polusi udara di lingkungan?
Pencemaran udara terutama di kota-kota besar telah menyebabkan turunnya kualitas udara sehingga mengganggu kenyamanan lingkungan bahkan telah menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan. Menurunnya kualitas udara tersebut terutama disebabkan oleh pembakaran lahan yang tidak terkendali biasanya intensitasnya meningkat di musim kemarau yang berlangsung lama umumnya terpusat di kota-kota besar, disamping kegiatan rumah tangga, illegal logging, dan kebakaran hutan.

2.2 Mengapa kabut asap dapat menyebabkan terjadinya polusi udara di lingkungan?
Kabut Asap yang disebabkan kebakaran hutan mengandung beberapa zat yang berbahaya bagi manusia dan lingkungan, diantaranya adalah karbon dioksida, karbon monoksida, oksida nitrogen dan oksida belerang. Berikut ini kerugian yang ditimbulkan gas-gas tersebut:
1. Karbon dioksida. Karbon dioksida tergolong gas rumah kaca, sehingga peningkatan kadar karbon dioksida di udara dapat mengakibatkan peningkatan suhu permukaan bumi.
2. Karbon monoksida. Gas ini bersifat racun, dapat menyebabkan rasa sakit pada mata, saluran pernafasan dan paru-paru. Jika masuk ke dalam darah melalui pernafasan, karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin dalam darah membentuk COHb (karboksihemoglobin).
3. Oksida Belerang Belerang oksida, apabila terisap oleh pernapasan, akan berekasi dengan air dalam sluran pernapasan dan membentuk asam sulfat yang akan merusak jaringan dan menimbulkan rasa sakit. Oksidasi belerang juga dapat larut dalam air hujan dan menyebabkan hujan asam.
4. Oksida nitrogen. NOx bereaksi dengan bahan-bahan pencemar lain dan menimbulkan fenomena asap-kabut atau smog. Smog menyebabkan berkurangnya daya pandang, iritasi pada mata dan saluran pernapasan, membuat tanaman layu, serta menurunkan kualitas materi.
5. Nitrogen Monoksida (NO). Zat ini melemahkan sistem pernapasan paru dan saluran nafas sehingga paru mudah terserang infeksi.

Seberapa besar alih kabut asap dalam menyebabkan polusi udara?
Sebuah sumber menyatakan bahwa konstribusi kabut asap akibat pembakaran hutan sebagai sumber polusi udara mencapai 60-70%, dibandingkan dengan industri yang hanya berkisar antara 10-15%. Sedangkan sisanya berasal dari rumah tangga, pembakaran sampah, polusi kendaraan dan lain-lain.

Hal yang sama secara lebih jelas dikutip dalam berita berikut:
“Penyebab paling signifikan dari polusi udara di sumatera adalah kebakaran hutan yang disengaja yang menyumbang andil sebesar ±70 persen.

Dengan kondisi yang tidak ideal tersebut, dapat dengan mudah dipahami apabila kabut asap makin sulit diatasi dan pencemaran udara semakin meningkat.” (kabarindonesia.com tahun 2010)

Bagaimana upaya manusia untuk mengurangi dampak kabut asap terhadap lingkungan?
Sudah semestinya masyarakat dan pemerintah perlu menetapkan dan melaksanakan langkah-langkah perbaikan yang tepat. Langkah-langkah yang tidak tepat atau tidak sesuai dengan aspirasi masyarakat perlu diidentifikasi dan kemudian dihindari untuk mencegah resistansi (perlawanan) dari masyarakat agar upaya perbaikan yang ditempuh tidak menjadi kontraproduktif.
Dalam kenyataan, kita bisa melihat sendiri dengan sejelas-jelasnya banyak penebangan liar perluasan lahan yang bebas membakar hutan.. Itulah salah satu contoh pahit penegakan hukum di Indonesia.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa penanganan polusi membutuhkan keterlibatan seluruh masyarakat. Pelaksanaan kebijakan apapun tentu tidak akan mendatangkan hasil maksimal apabila hanya mengandalkan peran Pemerintah. Oleh karena itu, partisipasi masyarakat dan sinergi antara Pemerintah dan masyarakat dalam perbaikan lingkungan juga perlu digalakkan.

Pada dasarnya, banyak warga Sumatera dan Kalimantan yang telah memahami persoalan kota mereka dan telah berinisiatif untuk ikut memperbaikinya. Gerakan tangkap pembakar hutan adalah salah satu contoh bentuk kepedulian warga untuk mengurangi kebakaran hutan. Upaya kecil lainnya adalah program ‘one man one tree’ (satu orang satu pohon) yang merupakan bentuk kecil dari penghijauan guna mengurangi polusi udara.

BAB 3 “PENUTUP”

3.1 Simpulan
Beberapa simpulan yang bisa penulis peroleh adalah:
1. Pembakaran hutan yang disengaja dan tidak terkendali merupakan penyebab utama pencemaran udara yang menimbulkan kabut asap dengan kontribusi sebesar 60-70% dibanding penyebab lainnya.
2. Kabut Asap mengandung zat-zat yang berbahaya bagi manusia dan lingkungan, antara lain karbon dioksida, karbon monoksida, oksida belerang, oksida nitrogen, dan nitrogen monoksida.
3. Upaya memerangi pembakaran hutan dengan mencanangkan beberapa pasal belum berjalan dengan baik sehingga semakin menyebabkan kesemerawutan pencemaran udara.
4. Salah satu cara yang paling mudah untuk mengurangi asap dapat dimulai dari kesadaran diri sendiri untuk tidak membakar hutan sebagai salah satu cara untuk mengurangi dampak dari asap tersebut.

3.2 Saran
Saran yang dapat penulis sampaikan adalah:
1. Masyarakat harus menyadari dampak kabut asap bagi kesehatan.
2. Perlunya ketegasan dalam penegakan hukum dan tindak lanjut terhadap staf pemerintah yang lalai dalam menegakan hukum tersebut.
3. Harus lebih banyak organisasi atau lembaga yang mengadakan seminar mengenai bahaya asap dan hukum membakar hutan terhadap kelestarian lingkungan.



DAFTAR PUSTAKA

Inurfitriana, I. 2010. Dampak polusi udara bagi kesehatan. Pontianak : WordPress

Marayoga, T. 2010. Polusi udara di sumatera,kalimantan : Kabari Indonesia

Achmad, A. 2010. Bahayanya Kabut asap. medan: Mulangtinande.net1
BACA SELENGKAPNYA...


Mirip dengan Karya Ilmiah Tentang Kabut Asap :


0 Komentar untuk "Karya Ilmiah Tentang Kabut Asap"
Back To Top